Snack's 1967
Ririen Wahyu SetiariniRirien Wahyu Setiarini ~ ^ Pelangi Rasa ^ ~ Ketika langit mengusung kelamnya airmata tumpah membasahi bumi seketika semua membisu jangan terlena, sekejap badai datang akan pecahkan bisu dengan gelombang bayu menderu deru gemuruhnya kacaukan segala tenang Namun hanya untuk sesaat selepas badai ada lengkung pelangi dan hamparan samudra yang tenang seperti kaca kilaunya membias indah diantara pelangi mengurai warnanya dalam saputan mega senja menjingga akankah ada satu warna kau titip untukku saja Entah apa yang dapat kulakukan pabila warna yang kupunya tak mampu membuatmu tersenyum Bila hanya kutitipkan langkah ini terbelit pedihnya bimbang mengarungi jarak dan waktu cemasku langkah ini berakhir pada ngarai kepiluan ku butuh tuntunmu agar ku bisa hidupkan sang waktu agar berpihak pd kesegaran gairah tawa girang kita memetik pelangi rasa menghalau badai gulana Biarlah pelangi jadi lengkung titian yg memandu jalan kita menuju tepian telaga ketulusan kan membasuh luka, mengecup duka, menenggelamkan amarah dan kita kayuh biduk kisah manis ini arungi samudra keikhlasan. tetap satukan pelangi dalam bejana putih agar tetap terjaga warnanya menuntun kisah manis ini meniti pelangi rasa kita #Kolaborasi lawas Ririen Wahyu Setiarini dan Rheze Rully
Yunda rin

Endang Mardhiah Khairuzal masih ingatkah dengan istana mungil pasir putih yang kita bangun di bibir pesisir?? tahukah?? hingga kini ia masih berdiri tak bergeming sedikitpun.. kapan engkau kembali Lembayung ku??? salahkah jika aku menghendaki masa itu terulang?? seribu permohonan telah kusatukan hanya untuk kehadiran mu met pagi sobat Pj... salam... Tring.. ^_*

Endang

Syair Revolusi Putih Ahbian Cinta Dibalik Prahara [ kolaborasi ] [ Syair Revolusi Putih Ahbian dan Sketsa Oase Senja ] ===================================== terbendung cakrawala memikat cerah terhenti kumparan mega menghitam pekat sebentar tangis dirgantara merinai ke bumi pijak tertatih dewangga ku rajut dalam basahnya kan tersentuh bias-bias halilintar rasa sejenak mendung selimuti awan duka.. dibalik gelegar gaung nurani bergelegar bak petir… tersendu relung laksana rintik hujan.. moksa melayang, senyum pelangi tersungging di rona kelamku Bias rinai cahya membayang di cakrawala sukma samar redup mengatuplah putik anyelir tersaput bulir hujan renjana pantulan itu tak binasa dalam awan nestapa dewangga salut mengasap durga sendu beradu memiris pilu berjaya bak halilintar bergelegar tak padam asa tatap... Renung akan relung nan dicipta dilema buana kan berujung dimuara semua berdenting dalam kurun masa tak kekal begitupun sang prahara ada masa terang pasca gulita percayalah... Ada waktunya pelangi merona dan kudapati senyummu disana lembut elus anila malam.. terbingkis lewat elok aksara-Mu tersentuh kemarau dengan seloka hujan ku tutup relung jiwaku agar tak gigil kuasai atma dengan bersidekap dengan hasrat pada-Mu memiltal kehangatan ku nanti merona pelangi di tapal resah tak kunjung sua dalam hening yang kuasai sunyi tetap menata sisa puing yang berhamburan Dibatas ratap embun aksara nan lindap merasuk jasad sirami qalbi lewat kalam Illahi tutup relung jiwamu beri setitik ruang temu biar retak tak apa sedikit, tuk alirkan bayu rindu pemantik nafas ruhmu dan tabir senyap menguak nikmat rona pelangi kan tiba nantikan diujung senja setelah curah air langit hati terhenti kini nikmatilah diam rengkuh alam tapa khusyukkan pikiran sembari susun diksi mimpi yang terangkai diambang fajar Mungkin..!!! Mentari esok menyapa kerlip embun-MU

07
Panda
All file
Panda Wes TöbatSABDA PANDITA SASTRA kumal melamuni senja ditasbih primata meratap; mual moksa tak beranjak terpanggilah jawab budak sangsekerta mumpuni mayapada diujung jari mengapa mesti dibunuh? sedang tulangku masih teramat bayi menetekpun belum berdiri, sejengkalan ah, masih banyak yang perlu dipelajari alampun belum selesai kubaca mata airnya juga rindu diajari mengapa mesti kau kencigi? persetan dengan sejuta pandangan bangsat seru sekalian alam saja merestuiku serupa roh rendra berbilang: "sesatkan sastramu sepesat pesatnya" keraskan pena, gurihkan hati iblismu jangan lagi mati MOHON ULASAN KAJIANNYA DILIHAT DARI SUDUT PANDANG KEBEBASAN BERKARYA
HOME
BACK TO FB
BACK TO WORD PRESS